Minggu, 10 Februari 2013

for u fais

Kecewaku…. Pecah berserak luluh hati mengadu Tak tertahan ingin luap meronta Benamkan perih rasa terpatri kecewa Kadang resah harapku terpendam amarah Tinggalkan hilang terjang lara Hanyut hingga terbawa Menepi di perasingan dan tak berarti lagi Terus berulang tak hanya itu Lebih dari ketidakpedulianmu Berpaling bahkan pergi habis kau lukai Seakan tak bersalah cobalah kau adili dirimu sendiri Dan tak akan mampu kau mau mengerti Terkecuali maaf yang berkali sering kau ucap Bukan berarti dapat mengobati luka kau toreh Bahkan merapuhkan hampir berhenti denyut nadi Luka Kecewa Perlahan aku berfikir tak akan mengenalnya lagi Tak seharusnya aku ratapi cinta yang tak semestinya aku sesali Namun mengapa rasa ini begitu menusuk jiwa ku Kau berjanji akan tetap menanti ku Tapi hanya kebohongan yang aku dapati Kenapa aku harus mempercayai semua ucapan mu. .? Aku sudah terlanjur luka Aku yakin suatu saat kau akan merasakan apa yang ku rasakan Aku tak ingin mengenal mu lagi Biarlah sekarang,besok dan seterusnya aku tetap begini Menikmati detik demi detik perjalanan hidup ku Tanpa harus merasakan luka yang seperti ini Puisi Kecewa karena ucapan mu Hati ini tak megira drimu yg dlu q knal tlh brubh . . . . mulut mu selalu berkata sayng… Tpi hatimu membohöngi prasaan itu …. kmu ta’ pernh meyadari siapa xg mempeduli kn mu ktika kmu susah brpa besar perhatian xg ku brikan untuk mu dmana kau letakkan ksetian itu…!! asal drimu mengerti hidup ini akan bahagia bila bersama orang xg di cintai hati akn bahagia bila bersama orng xg di sayangi hati tak kn senang bila terpaksa menyayangi sese orng cintai lh orng yng mencintai mu jangan pernah mencintai sese orng xg tidak mencintai mu kebahagian brada pda orn yg mencintai dan kamu cintai. Puisi Kecewa Smuax tak bs Q percya, Seolah rasa ini tak pernah ad, Tiba2 datang, pergi pun gitu jua. PikirQ entah mgkn rasa itu benar2 ada atau hanya terdorong keadaan semata … ??? Tidak skedar sejuta kriteria yg q pertanyakan, karena Q ingin bikin sejuta harapan dan bukan khayalan, Bersama bunga2 terjal seribu karang, Merakit jiwa menata asa di penghujung petang. Ah … Kini semuanya Penuh dgn kesia-siaan, Padahal Q hanya ingin engkau yakinkan, Pi biarlah … Yang hendak pergi, Pergilah sudah …

0 komentar:

Posting Komentar